Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat, memastikan bahwa persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 telah mencapai 90 persen. Persiapan tersebut mencakup pemondokan jamaah haji, akomodasi ibadah haji, pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya.
“Layanan haji di Arab Saudi sudah selesai dikontrak, proses bimbingan manasik sudah gencar dilakukan di Tanah Air, dan buku manasik sudah hampir semua diterima oleh jamaah haji di seluruh provinsi, tinggal menunggu proses visa dan keberangkatan,” ujar Arsad saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Edukasi Media Center Haji di Jakarta Pusat pada Jumat (26/5/2024).
Arsad juga menjelaskan bahwa Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) telah membentuk tim khusus dan menambah perangkat untuk memastikan proses penerbitan visa berjalan lancar. Ia juga menanggapi adanya berita mengenai visa petugas haji, dengan menekankan bahwa visa tersebut sebenarnya tidak dapat dipakai untuk haji.
Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan visa haji yang ketat untuk mengantisipasi kejadian tahun sebelumnya. Mereka memiliki tagline “Al-wathanu bila mukhalith” yang menegaskan bahwa tidak ada haji kecuali bagi pemegang resmi visa haji.
Kebijakan Smart Card yang diterapkan pemerintah Arab Saudi bertujuan untuk memastikan bahwa jamaah haji yang berangkat telah memenuhi syarat yang ditentukan. Pemerintah Arab Saudi juga memberikan perhatian khusus kepada jamaah haji Indonesia melalui berbagai kebijakan.
Selain itu, terdapat kebijakan penambahan kuota bagi jemaah haji Indonesia dan layanan fast track untuk imigrasi di bandara keberangkatan Indonesia. Layanan fast track memungkinkan jamaah haji untuk melewati pemeriksaan imigrasi dengan cepat tanpa harus menunggu lama di bandara.
Dengan demikian, persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 di Arab Saudi telah mencapai tahap yang cukup matang dan memastikan kenyamanan serta keamanan bagi jamaah haji Indonesia.