Perdebatan tentang penggunaan perangkat pengatur ketinggian dalam balap motor telah menjadi topik yang kontroversial sejak awal 2020-an. Meskipun sudah diatur untuk dihapus pada tahun 2027, insiden-insiden baru-baru ini kembali memunculkan pertanyaan apakah perangkat tersebut seharusnya dilarang. Perangkat ini digunakan untuk mempercepat motor saat keluar dari tikungan dan pada saat start, namun beberapa kejadian baru telah menimbulkan kekhawatiran akan keamanannya.
Insiden di Le Mans dan Silverstone telah memicu diskusi di kalangan pembalap tentang perlunya melarang perangkat ini. Beberapa pembalap berpendapat bahwa penggunaan sistem ini harus dibatasi di trek tertentu, seperti di Le Mans yang dianggap lebih berbahaya, sementara trek lain seperti Silverstone mungkin masih aman untuk penggunaannya. Namun, terdapat juga pandangan yang berpendapat bahwa perangkat ini membuat penunggang motor lebih mudah dikendarai.
Kritik terhadap perangkat holeshot ini juga datang dari Aleix Espargaró, yang berpendapat bahwa perangkat tersebut berbahaya dan tidak diperlukan untuk pengembangan motor jalan raya. Insiden selama balapan di Silverstone juga menunjukkan masalah yang bisa timbul akibat penggunaan perangkat ini. Beberapa pembalap, seperti Johann Zarco, tetap mendukung penggunaan teknologi ini karena ia melihat nilai pengembangannya.
Keseluruhan, perdebatan tentang penggunaan perangkat pengatur ketinggian dalam balap motor terus berlanjut, dengan berbagai pendapat yang beragam di antara para pembalap dan pihak terkait. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan dengan cermat implikasi keamanan dan pengembangan teknologi dalam olahraga balap motor.