Pecco Bagnaia masih mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan motor Ducati yang dipilihnya untuk MotoGP musim 2025. Setelah enam balapan, Bagnaia belum bisa merasakan kenyamanan yang dia rasakan tahun lalu saat meraih gelar. Sementara rekan setimnya, Marc Marquez, tampil gemilang dengan Desmosedici, memenangkan sebagian besar balapan musim ini kecuali dua balapan di Jerez dan Austin di mana ia terjatuh. Di Grand Prix di Le Mans, Marquez finis kedua di belakang Johann Zarco setelah memutuskan untuk tidak ambil risiko dalam kondisi hujan.
Bagnaia sendiri mengakui bahwa dia harus mencari performa dengan cara lain karena tuntutan yang dia berikan pada motornya tidak terpenuhi. Ducati’s Racing Director, Gigi Dall’Igna juga menyoroti tantangan yang saat ini dihadapi Bagnaia. Menurut Dall’Igna, Bagnaia adalah pembalap pertama dan terakhir Ducati yang dia kendarai. Meskipun dia telah memberikan banyak kontribusi untuk tim, dia saat ini membutuhkan bantuan baik dari segi teknis maupun mental.
Meskipun Marquez meraih kesuksesan yang gemilang, Dall’Igna menegaskan bahwa dia tidak memihak pada salah satu pembalap. Meskipun Ducati belum memimpin klasemen tim, tim pabrikan tersebut masih memiliki potensi yang belum sepenuhnya tereksplorasi. Dall’Igna menyebut bahwa kedua pembalapnya memiliki kekuatan dan karakteristik unik yang membuat mereka berbeda dan berusaha untuk memaksimalkan potensi mereka.
Meskipun Bagnaia mengalami kesulitan, Dall’Igna percaya bahwa waktu dan kerja keras akan membantunya mencapai potensi penuhnya di lintasan MotoGP. Ekspektasi terhadap Bagnaia tetap tinggi meskipun performanya belum sesuai dengan harapan. Dall’Igna berkomitmen untuk terus mendukung kedua pembalapnya, tidak hanya dari segi teknis tetapi juga aspek mental mereka agar dapat meraih kesuksesan lebih lanjut di kancah balap MotoGP.