Konsep kepemimpinan “hasthabrata” dalam budaya Jawa merupakan landasan penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Drs. Imam Sutardjo, M.Hum. membahas konsep kepemimpinan “hasthabrata” dalam budaya Jawa yang dipengaruhi oleh naskah-naskah lama zaman Surakarta awal. Konsep ini mengandung nilai-nilai kekuatan, keadilan, kewibawaan, dan keselarasan yang dapat menjadi pedoman kepemimpinan yang efektif dalam mengatur negara.
Kepemimpinan raja dianggap sebagai rezim Hindu yang memiliki kekuasaan absolut dalam menegakkan hukum, keadilan, dan kewibawaan. Raja diperlukan untuk memberikan keadilan, keamanan, dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Konsep “hasthabrata” mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kekuatan jasmani dan rohani, semangat, kecerdasan, keputusan yang baik, serta keberanian dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, konsep ini juga memberikan panduan mengenai karakteristik seorang pemimpin yang ideal, termasuk keadilan, kejujuran, kesabaran, keberanian, dan tanggung jawab. Melalui ajaran “hasthabrata,” seorang pemimpin diharapkan dapat memberikan teladan dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur agar dapat memimpin dengan bijaksana dan menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat dan negara.
Konsep “hasthabrata” ini relevan dalam konteks globalisasi dewasa ini dan dapat dijadikan pedoman dalam membangun bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Harapan terbesar dari konsep ini adalah agar pemimpin Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat menjalankan tugasnya dengan cermat, jujur, dan bertanggung jawab demi kesejahteraan bangsa dan negara.
