Komisi Formula 1 akan membahas potensi perubahan dalam penggunaan energi power unit pada tahun 2026. Peraturan yang saat ini tidak berjalan optimal di Mercedes telah menimbulkan kekhawatiran. Kekhawatiran muncul terutama terkait dengan efek samping dari pembagian 50/50 F1 antara tenaga pembakaran internal dan elemen listrik. Diskusi dijadwalkan berlangsung pada Kamis dengan kemungkinan adanya penyesuaian dalam peraturan mesin.
Pihak terkait khawatir bahwa ketergantungan yang lebih besar pada energi hibrida dibandingkan dengan generasi saat ini dapat menyebabkan masalah di lintasan tertentu yang sensitif terhadap daya. Meskipun tidak ada rencana perubahan fisik pada perangkat keras, FIA sedang mempertimbangkan untuk membatasi penggunaan baterai yang diizinkan untuk digunakan oleh para pembalap.
Salah satu ide yang diajukan adalah mengurangi penggunaan tenaga listrik secara drastis dalam balapan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya didukung oleh semua pihak. Beberapa sirkuit seperti Monza, Las Vegas, Jeddah, dan Baku mungkin memerlukan penyesuaian lebih lanjut terkait penggunaan baterai. Namun, perubahan besar tidak akan dilakukan secara drastis.
Berbeda dengan pendapat Mercedes, Red Bull Racing mendukung ide perubahan dalam pembagian energi. Pihak Mercedes terkesan kontra dengan agenda perubahan mesin 2026 yang kembali masuk ke dalam diskusi Komisi F1. Namun, Andy Cowell, mantan ahli mesin Mercedes, menyatakan bahwa penyesuaian perlu dilakukan terutama terkait kondisi sirkuit yang berbeda.
Peserta lain seperti tim McLaren dan Ferrari juga menganggap bahwa kompromi mungkin diperlukan untuk mencapai kesepakatan dalam perubahan regulasi F1 2026. Diskusi lanjutan diharapkan dapat menghasilkan solusi yang menguntungkan untuk semua pihak terkait. Hal ini menunjukkan bahwa semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memastikan peraturan tersebut berhasil dan olahraga tetap kompetitif.