Jumlah pendatang ke Jakarta mengalami penurunan pasca Lebaran 1446 Hijriah/2025 karena faktor ekonomi dan biaya hidup yang tinggi. Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menjelaskan bahwa penurunan jumlah pemudik juga mempengaruhi penurunan pendatang. Para pemudik menahan diri untuk menghemat pengeluaran karena kondisi ekonomi yang tidak menentu. Sebaliknya, pendatang ke Bodetabek mengalami peningkatan hingga 5 persen karena biaya hidup dan kos yang lebih terjangkau dibandingkan di Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan program pelatihan keterampilan dan menyediakan lapangan kerja bagi pendatang baru. Kolaborasi dengan daerah asal pendatang juga terus ditingkatkan untuk mengembangkan sentra ekonomi daerah. Hal ini bertujuan untuk memberikan peluang kerja bagi pendatang baru dan memperkuat hubungan ekonomi antara daerah asal dan Jakarta.