Red Bull sedang dalam perbincangan tentang kemungkinan pergantian pembalap di kursi kedua tim, yang saat ini diisi oleh Liam Lawson. Meskipun Lawson baru saja memulai kampanye penuh waktu bersama tim, ia telah mengalami kesulitan dalam tiga penampilan terakhirnya, menempati posisi terbawah di grid dua kali berturut-turut. Hasil balapan Lawson juga tidak memuaskan, yang mungkin memicu spekulasi tentang kemungkinan pergantian pembalap.
Dalam pertimbangan menjelang Grand Prix Cina, tim Red Bull akan mengevaluasi data yang mereka miliki untuk mengambil keputusan yang terbaik. Meskipun masih belum ada kejelasan apakah Lawson akan mempertahankan posisinya di Suzuka, ada kemungkinan bahwa penggantian pembalap tidak bisa dihindari jika data menunjukkan bahwa Lawson tidak akan membaik dalam waktu dekat.
Salah satu kandidat yang mungkin menggantikan Lawson adalah Yuki Tsunoda, yang telah mendapat pujian dari konsultan motorsport, Helmut Marko. Tsunoda dianggap lebih serius oleh Red Bull daripada sebelumnya, dan saat ini sedang dalam proses evaluasi bersama tim. Meskipun masih diperdebatkan apakah Tsunoda akan menjadi pengganti Lawson, ada kemungkinan bahwa Tsunoda bisa mengisi kursi kedua Racing Bulls.
Terkait dengan kondisi mobil Red Bull, beberapa faktor membuat kursi kedua tim menjadi tantangan yang sulit. Gaya mengemudi Verstappen yang unik telah menyulitkan pembalap lain untuk menyesuaikan diri dengan mobil RB21. Dengan dominasi Red Bull yang mulai luntur, tim harus menemukan cara untuk memperbaiki kelemahan mobilnya agar dapat bersaing dengan tim lain yang semakin kompetitif.
Dilihat dari perspektif teknis, ada alasan untuk membangun mobil yang lebih cocok untuk Verstappen daripada pembalap lain. Namun, tantangan mengelola pembalap di kursi kedua masih menjadi fokus utama tim. Red Bull harus mempertimbangkan dengan cermat opsi-opsi yang tersedia, termasuk kemungkinan pergantian pembalap atau mengoptimalkan pengaturan yang sudah ada.
Dalam beberapa pekan ke depan, Red Bull harus mengambil keputusan penting terkait kursi kedua tim. Mencari keseimbangan antara data dan faktor manusiawi akan menjadi kunci dalam menentukan langkah selanjutnya. Meskipun belum ada kejelasan mengenai penggantian pembalap, apakah itu Lawson atau Tsunoda, satu hal yang pasti, Red Bull harus mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki posisinya di kejuaraan.