Tim Cadillac F1 memastikan bahwa perekrutan pembalap pertamanya akan didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh para pembalap. Sebelumnya, General Motors telah disetujui untuk masuk ke Formula 1, sehingga merek Cadillac akan menjadi tim ke-11 di grid mulai musim 2026. Meski persiapan telah dilakukan sejak lama, pembicaraan formal dengan para pembalap potensial baru dimulai setelah peresmian pada minggu terakhir.
Ada beberapa nama yang dikaitkan dengan Cadillac, termasuk para pembalap yang saat ini tidak memiliki kursi di F1. Spekulasi juga mencuat bahwa tim AS ini mungkin akan merekrut pembalap lokal. Prinsipal tim Graeme Lowdon menegaskan bahwa pemilihan pembalap akan didasarkan pada prestasi di atas segalanya, mengingat pentingnya persaingan di ajang balap Formula 1 yang merupakan puncak dari dunia olahraga motor. Meskipun Cadillac belum dapat terlibat dalam pasar pembalap pada putaran akhir, mereka tetap optimis karena banyaknya pembalap berbakat di luar sana.
Beberapa nama yang masuk radar Cadillac antara lain Sergio Perez, Valtteri Bottas, dan Zhou Guanyu, yang baru-baru ini kehilangan kursi mereka di F1. Meskipun sejumlah pembalap berpotensi telah muncul, termasuk pembalap-pembalap AS, seperti Colton Herta yang sebelumnya berkompetisi di IndyCar. Namun, Herta masih memiliki kendala dalam hal jumlah poin superlicence yang dibutuhkan untuk berlaga di F1. Lowdon menekankan bahwa pemilihan pembalap harus didasarkan pada kemampuan yang dimiliki tanpa melihat kewarganegaraan, meskipun Amerika Serikat juga menjadi pertimbangan untuk musim 2026.
Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian seleksi pembalap, tim Cadillac F1 tetap fokus pada kriteria prestasi sebagai acuan utama dalam memilih pembalap. Meskipun banyak nama yang disebut-sebut, termasuk pembalap lokal AS, tim ini berkomitmen untuk memilih yang terbaik bagi program balap mereka demi meraih kesuksesan di musim pertama mereka.