Pemerintah dan SKK Migas sedang menyiapkan strategi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun kilang minyak mega dengan kapasitas produksi 1 juta barel. SKK Migas telah merancang tiga strategi utama, yaitu optimalisasi produksi dengan teknologi modern, reaktivasi sumur yang tidak aktif, dan eksplorasi lebih lanjut. Penggunaan teknologi, termasuk enhanced oil recovery, akan membantu mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur tua. Ada juga rencana untuk mereaktivasi sekitar 4.500 sumur yang saat ini tidak aktif.
Strategi lainnya termasuk kolaborasi dengan kontraktor untuk mengaktifkan sumur, serta melakukan eksplorasi secara masif. Hal ini diperlukan karena aset migas Indonesia saat ini tidak mencukupi untuk mencapai target produksi 1 juta barel. Fokus peningkatan produksi tidak hanya untuk kilang baru, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, juga telah mengumumkan rencana peningkatan kapasitas kilang dari 500 ribu barel per hari menjadi 1 juta barel per hari. Proyek ini menjadi bagian dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang akan menerima investasi yang signifikan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi di Indonesia. Menjadi fokus utama untuk menghasilkan produksi minyak dan gas bumi yang mencukupi, pemerintah dan SKK Migas terus berupaya untuk meningkatkan lifting migas tanah air guna memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh.