Grand Prix Monako biasanya berlangsung dengan mudah dalam kondisi kering. Di era Formula 1 saat ini, jika seorang pembalap berhasil meraih posisi kualifikasi teratas, jalannya menuju kemenangan tampaknya cukup sederhana. Setelah mampu membangun keunggulan yang layak di Tikungan 1 dan menjaga agar tidak disalip oleh pesaing, balapan sering kali berubah menjadi menunggu. Namun, untuk memerangi kesan monoton ini, F1 melangkah dengan memberlakukan strategi beberapa pitstop di Monako untuk memaksimalkan tantangan.
Dalam balapan Grand Prix Monako 2024, keputusan ini menjadi krusial. Pemenang dari tahun sebelumnya, Charles Leclerc, berhasil mempertahankan posisinya dengan baik setelah melakukan pergantian ban strategis bersama Oscar Piastri. Meski lintasan Monako yang sempit menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap, dengan mobil F1 yang semakin lebar, sulitnya saling menyalip semakin meningkat.
Pitstop tambahan diharapkan akan menjadi gebrakan baru dalam balapan di Monako. Strategi yang dilakukan pembalap di lintasan ini menjadi kunci kesuksesan. Pitstop pada balapan tersebut memungkinkan pembalap untuk memilih ban yang lebih sesuai dengan kondisi lintasan, sehingga menambah elemen ketidakpastian dan memungkinkan terjadinya aksi lebih menarik di trek yang terkenal sulit untuk menyalip.
Meskipun beberapa pembalap mungkin merasa skeptis terhadap keputusan ini, revitalisasi balapan di Monako dengan strategi pitstop yang baru diharapkan akan memberikan pertandingan yang lebih menarik bagi para penonton. Dengan adanya tambahan pitstop, balapan legendaris yang telah ada selama hampir seabad ini diharapkan dapat menampilkan sisi yang lebih dinamis dan menarik bagi para pecinta olahraga balap mobil.