Revitalisasi dan Tambah Dermaga untuk Lintas Utama Komersial

by -12 Views

PT ASDP Indonesia Ferry kembali mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) non tunai berupa 10 kapal motor penumpang milik Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp460 miliar di tahun 2024, setelah sebelumnya pada tahun 2023 mendapatkan PMN berupa 12 unit kapal penumpang senilai Rp388 Miliar dalam bentuk barang milik Negara (BMN).

Pengamat Transportasi Bambang Haryo Soekartono menyoroti prioritas PT ASDP dalam memanfaatkan bantuan yang diberikan. Menurutnya, perusahaan sebaiknya fokus pada revitalisasi dan penambahan dermaga untuk menjaga keseimbangan antara jumlah kapal dan kapasitas dermaga. Dengan keuntungan yang didapat PT ASDP dari operasional pelabuhan tahun 2022 dan 2023, seharusnya perusahaan mempertimbangkan menggunakan sebagian dana tersebut untuk pembangunan dermaga di lintas utama komersial.

Bambang Haryo Soekartono menganggap pelabuhan sebagai alat produksi yang penting bagi PT ASDP. Dia menekankan bahwa perusahaan seharusnya menggunakan keuntungan untuk penyediaan dermaga di lintas komersial utama seperti Merak – Bakaeuheuni, Ketapang – Gilimanuk, Padang Bai – Lembar, Lombok – Pototano, Bajoe – Kolaka, dan Palembang – Muntok. Derma tersebut saat ini hanya mampu menampung 30-50% kapal yang beroperasi, mengakibatkan kemacetan yang dialami di lintasan tertentu.

Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa PT ASDP harus segera memprioritaskan pembangunan dermaga untuk mengatasi kemacetan dan ketidakseimbangan di lintasan penyeberangan. Menambahkan dermaga yang cukup di lintasan komersial akan membantu meningkatkan kapasitas angkut dan mengoptimalkan operasional kapal. Keberadaan dermaga yang memadai akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta nasional.