Negara-negara anggota NATO disebut sedang merencanakan untuk menggulingkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dari kekuasaan. Klaim ini datang dari Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR). Menurut SVR, NATO merencanakan untuk menyingkirkan Zelensky dengan alasan bahwa ia telah menggelapkan dana sebesar 1,5 miliar dolar AS dari dana yang seharusnya digunakan untuk pembelian amunisi. NATO berharap untuk menggelar pemilihan umum yang demokratis di Ukraina pada musim gugur ini untuk menggantikan kepemimpinan Zelensky.
Masa jabatan lima tahun Zelensky yang seharusnya berakhir pada November 2024 terhalang oleh konflik Ukraina-Rusia sejak Februari 2022, sehingga pemilihan presiden dan parlemen tidak dapat dilakukan. Keith Kellogg, utusan Trump untuk Ukraina dan Rusia, berpendapat bahwa sebagian besar negara demokrasi mengadakan pemilu selama masa perang dan bahwa Ukraina sebaiknya menggelar pemilihan umum sebagai negara demokrasi.
Di Brussels, diperkirakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina tidak akan sanggup menghadapi serangan yang semakin intens dari tentara Rusia. Klaim dari SVR Rusia ini menimbulkan ketidakpastian mengenai hubungan Ukraina dengan NATO.`(Source link)`