Prabowo Subianto Reveals Reason for Establishing the Poverty Alleviation Acceleration Agency: “Challenges Must Be Addressed Immediately”

by -79 Views

Jakarta – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan perdana Kabinet “Merah Putih” di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (23/10). Selama pertemuan tersebut, Prabowo menjelaskan alasan di balik pembentukan Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Menurut Prabowo, lembaga itu didirikan untuk memastikan bahwa tantangan yang ada dapat segera diatasi.

“Bukan bahwa saya ingin campur tangan dalam pekerjaan kementerian-kementerian – tidak. Saya ingin membantu. Di mana pun ada kendala, di mana pun ada kesulitan, kita harus segera mengatasinya. Mari kita jujur, birokrasi kita terkenal rumit dan lambat,” ujar Prabowo.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan akan bertugas untuk mempelajari dan memantau semua program perlindungan sosial dan distribusi bantuan untuk memastikan bahwa mereka efektif mencapai segmen masyarakat yang paling membutuhkan.

“Badan ini akan mempelajari dan melacak semua program perlindungan sosial dan bantuan untuk memastikan bahwa mereka ditujukan dengan benar kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat yang masih membutuhkan bantuan,” tambah Prabowo.

Prabowo telah menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Dalam wawancara sebelumnya dengan wartawan di Istana Merdeka, Budiman mengungkapkan bahwa Prabowo telah memberinya mandat untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia sebanyak mungkin selama periode 2024-2029.

“Semua isu terkait kemiskinan harus dikurangi secara drastis selama lima tahun ke depan, dan itu adalah tanggung jawab dari badan yang kita pimpin,” kata Budiman pada Selasa (22/10).

Budiman menjelaskan bahwa badan itu akan mengoordinasikan upaya penanggulangan kemiskinan di beberapa kementerian, termasuk Kementerian Desa, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan.

Dengan koordinasi ini, Budiman yakin mereka akan mendapatkan data yang valid, objektif, dan dinamis untuk membimbing upaya mereka.

Source link