Misteri Tulisan Bahasa Mandarin dalam Diary Mahasiswi Untar yang Melompat Bunuh Diri
Mahasiswi yang meninggal setelah melompat dari lantai empat Universitas Tarumanagara (Untar) ternyata sempat menuliskan apa yang dia rasakan di buku catatannya. Korban menuliskan curahan hatinya dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Informasi yang didapat menyebutkan bahwa mahasiswi Untar yang tewas bunuh diri di halaman kampus adalah mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSDR) angkatan 2024.
“Kami tidak menemukan surat wasiat. Jika dilihat dari HP-nya, tidak ada yang mencurigakan. Hanya ada catatan di bukunya,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara saat dihubungi, Sabtu (5/10/2024).
Aprino menjelaskan bahwa isi catatan dalam diary tersebut bukanlah sesuatu yang aneh atau keinginan untuk bunuh diri. Melainkan, catatan itu berisi curahan perasaan yang berat dalam bahasa Mandarin.
“Ini bukan hal yang aneh, hanya bahasanya agak aneh. Tetapi tidak ada kata-kata ‘saya bunuh diri’. Bahasanya seperti menanggung beban berat,” katanya.
Aprino juga menyatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki setiap petunjuk yang diperoleh dari penyidik. Karena korban tidak menunjukkan kepada siapa curahan hatinya ditujukan.
“Hal tersebut membuat kita bingung. Karena dia tidak menunjukkan kepada siapapun atau keluarga, tidak menunjukkan ke mana pun. Jadi dia hanya menulis menggunakan bahasa Mandarin,” tambahnya.
Kahumas Untar, Paula T Anggarina, mengonfirmasi adanya kejadian tragis pada salah satu mahasiswa di kampus Universitas Tarumanagara (Untar) kampus 1, pada Jumat (4/10) sekitar pukul 19.00 WIB.
