
Illustrasi Pelatihan Kopassus (foto: dok ist)
LETKOL Luhut Pandjaitan, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Detasemen-81/Antiteror, mendapatkan tugas berat dari Kolonel Sintong Panjaitan yakni menggarap program perampingan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dengan adanya program tersebut, Luhut memperkecil jumlah anggota Kopassus dengan jalan seleksi ulang.
Anggota Kopassus di Jakarta, Serang, Magelang, dan Kartosuro yang tidak lulus seleksi, dipindahkan ke Kariango. Sebaliknya, anggota Kopassandha di Kariango yang lulus, dipindahkan ke Jakarta, Serang, Magelang, dan Kartosuro. Mereka yang tidak lulus, tetap berada di Makassar.
Tujuan seleksi itu adalah mencari prajurit komando yang mampu membuat keputusan cepat, tepat, dan mandiri dalam kondisi tertekan dan puncak kelelahan.
Dikutip dari buku ‘Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando’, seleksi dilakukan di Sukabumi yang merupakan daerah latihan Detasemen-81/Antiteror dengan medan yang sangat berat. Setiap anggota diberi peta dan kompas sebagai alat bantu untuk mencari dan menemukan sasaran yang dituju.