
Soekarno. Dok Okezone.
JAKARTA – Sejumlah rangkaian peristiwa terjadi menjelang diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah, momen desakan kaum muda kepada Soekarno.
Tepatnya pada awal-awal Agustus 1945. Jepang yang telah menjajah cukup lama Indonesia mengalami sejumlah kejatuhan. Mulai dari porak-porandanya Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh bom Atom yang dikirim pasukan Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945.
Sehari berselang, tepatnya pada 7 Agustus 1945, Kaisar Jepang memberi perintah kepada Marsekal Terauchi untuk merealisasikan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia segera.
Lantas Soekarno dan sejumlah tokoh penting Indonesia lainnya menanggapi perintah Terauchi, dengan suka cita. Para tokoh bergegas membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menyiapkan sidang.
Namun tiba-tiba, tepatnya pada 8 Agustus 1945, pihak militer Jepang (Gunseikan) memanggil Bung Karno dan Bung Hatta. Keduanya diperintahkan berangkat ke Dalath, Saigon.
Bung Karno dan Bung Hatta dilarang untuk memberi tahu kepada siapapun, termasuk kepada keluarga terdekat mengenai pemanggilan mereka.
Namun karena alasan kesehatan Bung Karno meminta Gunseikan agar mengizinkannya mengajak dr. Soeharto, yang merupakan dokter pribadinya.