Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Karangasem Bali Dianggap Mendesak dan Genting: Berita Okezone

by -201 Views
Peningkatan Kompetensi SDM Karangasem Bali Dinilai Genting dan Mendesak

Sarasehan Yayasan Agung Jaya Mandiri (Foto: Ist/Dok)

JAKARTA – Angka kemiskinan masih tinggi dan indeks pembangunan manusia atau IPM masih rendah, bahkan Bali menjadi yang terendah khususnya Karangasem. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya yakni dengan mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Program strategis yang harus dikembangkan adalah pengembangan kapasitas dan kompetensi dengan fokus pada ketrampilan dan pengetahuan. Misalnya, melalui pendidikan vokasional dengan tetap  memperhatikan  kompetensi dasar lain. 

Hal tersebut perlu didorong mengingat SDM di Karangasem memang sudah membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Dengan adanya peningkatan keterampilan dan pengetahuan, mereka bisa bersaing dan berkontribusi pada pembangunan di daerahnya.

Program strategis itu merupakan salah satu dari 3 butir kesimpulan yang teruang di dalam perumusan hasil sarasehan Yayasan Agung Jaya Mandiri yang dilaksanakan di Amlapura, Karangasem, Bali pada Kamis, 8 Agustus 2024. Sarasehan mengusung tema Strategi Pemberdayaan Masyarakat   untuk Mewujudkan  Karangasem Tangguh, Bangkit dan Mandiri.

Sarasehan yang dilaksanakan sehubungan dengan peresmian Yayasan Agung Jaya Mandiri itu menghadirkan 3 nara sumber ahli, yang merupakan putra-putra kelahiran Karangasem, yakni Ketut Rai Sudiardhita, yang membawakan materi Pemberdayaan SDM dalam Mewujudkan Karangasem Tangguh dan Mandiri,  I Nyoman Widiarta, dengan materi Pertanian Modern 4.0 Menuju Karangasem Bangkit dan Mandiri.

Kemudian, I Wayan Laba, dengan materi Modernisasi Pengelolaan Periwisata guna Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Karangasem.

Selain soal rendahnya kualitas SDM Karangasem, ketiga narasumber juga menyoroti berbagai persoalan lain di bidang pendidikan dan kesehatan yang juga  masih jauh dari harapan. Angka rata-rata lama belajar di Karangasem hanya sampai kelas 5 sekolah dasar.  Pelayanan kesehatan kepada warga juga masih buruk. Jumlah dan fasilitas rumah sakit dan tenaga dokter masih terbatas.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hingga akhir tahun 2023 angka kemiskinan di  Karangasem mencapai 27 ribu lebih atau 6,56% dari 533.742 penduduk Karangasem, dan itu adalah angka tertinggi di Bali.  Angka indeks pembangunan manusia (IPM) Karangasem meskipun naik dari 69,48 pada tahun 2022 menjadi 70,09 pada tahun 2023, namun angkat itu masih merupakan yang terendah  di Bali. Yayasan Agung Jaya Mandiri menegaskan, kemiskinna tidak semestinya terjadi di Bali, termasuk di Karangasem.