Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan bahwa melalui program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang melibatkan pekerja swasta, akses pembiayaan perumahan meningkat hingga 40%.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki program Subsidi Selisih Bunga (SBUM) yang dianggarkan setiap tahun melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk memudahkan masyarakat memiliki hunian.
Namun, keterbatasan fiskal pemerintah membuat program tersebut tidak mampu berkontribusi secara signifikan untuk mengatasi backlog perumahan. Program tersebut hanya bisa dianggarkan untuk sekitar 200 ribu rumah yang mendapatkan subsidi selisih bunga, sedangkan pertumbuhan keluarga baru setiap tahun mencapai 700 ribu keluarga yang membutuhkan rumah.
“Dana FLPP akan terus dilanjutkan, dan saat ini kami sedang mengkaji bersama Kemenkeu agar dengan dana yang sama kita bisa memperluas manfaatnya,” ujar Herry dalam konferensi Pers di kantor BP Tapera.
Lebih lanjut, Herry menjelaskan bahwa kehadiran Tapera yang melibatkan pekerja swasta akan menyediakan dana tambahan untuk subsidi silang dalam mendukung program subsidi selisih bunga. Dengan adanya kepesertaan Tapera di sektor swasta, program subsidi selisih bunga akan lebih luas menjangkau masyarakat.
Menurutnya, melalui program BP Tapera ini, diperkirakan penerima manfaat program subsidi selisih bunga akan meningkat sekitar 40%. Dengan memperluas skema program dan melakukan modifikasi sedikit, jumlah penerima manfaat subsidi selisih bunga dapat meningkat hingga 40%.
Sumber: [Okezone](https://www.okezone.com/)
