MAKKAH – Muhani terbaring lemas di atas kasur. Kedua kakinya bengkak. Di kaki kanannya, terdapat luka yang terlihat terbuka. “Saya memiliki riwayat diabetes,” kata Muhaini (49 tahun) kepada tim MCH di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, pada Sabtu (26/5/2024).
Meskipun kakinya bengkak, ia mengatakan bahwa tidak merasa sakit saat berjalan. Bahkan saat melaksanakan umrah wajib, ia tidak menggunakan kursi roda.
“Tidak ada rasa sakit sama sekali saat berjalan,” kata jemaah haji asal Lombok Barat ini kepada dokter Ahmad Andi Samegu yang sedang memeriksanya.
Namun, ia merasa khawatir bahwa kakinya akan terinfeksi jika tidak dirawat. Oleh karena itu, jemaah haji asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mendatangi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah. Saat berkonsultasi dengan dokter Ahmad, Muhaini yang baru tiba di Makkah dari Madinah pada 23 Mei 2024, mengaku bahwa terakhir kali memeriksa kadar gula darahnya adalah 123.
“Apakah obat diabetes sudah dibawa? Ya dokter, saya minum secara rutin,” jawab Muhaini.
Dokter Ahmad kemudian meminta perawat untuk membersihkan dan membekap luka pada kaki Muhaini. Setelah penanganan selesai, Muhaini merasa lega dan segera meninggalkan klinik menuju tempat menginapnya. “Alhamdulillah penanganannya cepat,” katanya.
Setelah Muhaini pergi, seorang pasien baru sudah menunggu. Namanya Haris Husnaini. Pria berusia 59 tahun itu mengeluh tentang sakit gigi. Selain itu, ia juga ingin memeriksa masalah pendengarannya yang tiba-tiba terganggu setelah turun dari bus di Makkah.
Setelah pemeriksaan, dokter merekomendasikan Husnaini untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Husnaini merasa lega karena keluhannya ditanggapi dengan respons yang baik oleh dokter dan perawat.
Di samping itu, ada pria setengah baya lainnya yang datang dengan tergesa-gesa. Ia mengeluhkan bengkak pada kedua kakinya. Dokter Ahmad segera memeriksanya, namun pasien tersebut mengaku bahwa tidak merasakan sakit, hanya tiba-tiba bengkak.
“Sudah pernah mengalami riwayat diabetes, Pak?” tanya dokter.
“Tidak, saya tidak memiliki diabetes,” jawab pasien tersebut dengan tegas.
Dokter kemudian menulis resep obat yang diminta oleh pasien dan memberikan beberapa vitamin. Meskipun pasien tetap bersikeras hanya meminta resep obat alergi dingin.