MUSEUM Benteng Vredeburg menjadi salah satu tempat bersejarah yang wajib dikunjungi ketika Anda berada di Yogyakarta. Museum ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di Yogyakarta sejak kedatangan pemerintah kolonial Belanda. Mari kita kenali lebih jauh tentang sejarah Museum Benteng Vredeburg.
Menurut laman resmi Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Benteng Vredeburg mulai dibangun pada tahun 1760. Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai benteng yang sangat sederhana.
Pendirian Benteng Vredeburg terkait dengan berdirinya Kasultanan Yogyakarta. Kraton Kasultanan Yogyakarta pertama kali didirikan pada tanggal 9 Oktober 1755.
Pada tahun 1767, Benteng Vredeburg diperkuat lagi atas permintaan Gubernur Pantai Utara Jawa di Semarang kepada sultan. Tujuannya adalah agar Benteng Vredeburg dapat menjamin keamanan orang-orang Belanda.
Setelah mendapat izin dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, Benteng Vredeburg kemudian diperkuat. Pembangunannya selesai pada tahun 1787. Benteng ini kemudian diresmikan oleh Gubernur Johannes Sioeberg dengan nama Rustenburgh.
Rustenburgh memiliki arti ‘tempat istirahat’. Nama benteng ini kemudian berubah menjadi Vredeburg setelah dilakukan pemugaran oleh Daendels pasca gempa bumi pada tahun 1867.
Sejak saat itu, benteng tersebut dikenal sebagai Vredeburg yang berarti ‘perdamaian’. Benteng ini pernah digunakan sebagai tempat tawanan orang Belanda saat tentara Jepang menguasai Yogyakarta pada Maret 1942. Benteng Vredeburg juga dijadikan markas Kempetei dan gudang senjata serta amunisi tentara Jepang.
Saat ini, Benteng Vredeburg telah berubah menjadi museum. Di dalamnya terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia. Museum Benteng Vredeburg terletak di kawasan kilometer nol pusat Kota Yogyakarta, menjadikannya mudah diakses.
Museum Benteng Vredeburg memiliki koleksi berbagai peninggalan bersejarah seperti bangunan, diorama peristiwa bersejarah, lukisan, maket, peta, miniatur, dan lainnya.