JAKARTA – Ibu memiliki peran vital dalam hubungan orangtua dan anak. Untuk memberikan rasa aman pada anak di lingkungan keluarga, Ibu dapat mengambil peran untuk jadi garda terdepan dalam membela dan mendampingi anak dalam keadaan apapun.
Dalam momentum Hari Ibu setiap 22 Desember, maraknya bullying yang terjadi di lingkungan sekolah membuat mental anak terganggu dan membuat para ibu resah. Anak yang jadi korban bully tidak memiliki kepercayaan diri dan cenderung menutup diri. Ibu dapat mendampingi anak secara psikologis sebagai orang ternyaman dalam keluarga.
BACA JUGA:
“Kadang-kadang bisa kecolongan karena Ibu terlalu sibuk sama hal-hal domestik sehingga kurang bisa melihat anak ini punya masalah,” kata Ayank Irma, Psikolog Anak dan Founder Ruang Tumbuh dalam acara Zapfinance Peduli Kesehatan Guru di Jakarta beberapa waktu lalu, Jumat (22/11/2023).
Kepada Okezone, Psikolog Anak Ayank Irma mengatakan Ibu sebagai pusat inti keluarga harus peka dengan keadaan yang terjadi. Ibu dapat mengamati kondisi yang terjadi pada anak baik dari sikap dan perilaku.
“Memang Ibu perlu menjadi Ibu yang peka. Peka menganalisa anaknya ada masalah atau enggak,” tambah Ayank.
Berikut ini beberapa perhatian dan cara yang dapat dilakukan Ibu dalam mendampingi anak yang terindikasi menjadi korban bullying. Ibu dapat menjadi orang kepercayaan anak untuk terbuka mengenai hal-hal yang dialaminya.
BACA JUGA:
Peran Ibu dalam Mendampingi Anak Korban Bully
1. Ibu perlu peka dengan kondisi anak
Ibu harus memiliki sifat peka dengan memberikan perhatian lebih pada anak. Kemudian perhatikan sifat-sifat anak apakah ada perubahan perilaku atau sikap yang berbeda dari biasanya. Tak jarang karena fokus dengan kebutuhan domestik rumah tangga, perhatian dengan anak menjadi dikesampingkan.
Ikuti Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita terkini dengan semua berita terbaru dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya