Penurunan Bunga Obligasi AS Mengancam Pergerakan Wall Street Pekan Ini : Okezone Economy

by -160 Views

Wall Street minggu ini akan dibayangi penurunan suku bunga obligasi AS. Dengan adanya penurunan tersebut, investor akan kembali ke pasar saham AS setelah beberapa bulan melakukan aksi jual. Hubungan antara saham dan obligasi sangat erat dalam beberapa bulan terakhir, dimana imbal hasil Treasury naik ke level tertinggi dalam 16 tahun. Imbal hasil yang lebih tinggi akan memberikan persaingan investasi pada saham sekaligus meningkatkan biaya modal bagi perusahaan dan rumah tangga. Namun, selama sebagian besar minggu lalu, dinamika tersebut telah berbalik menyusul berita mengenai pinjaman pemerintah AS yang lebih kecil dari perkiraan dan tanda-tanda bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sekitar 35 basis poin dari level tertinggi 16 tahun yang dicapai pada bulan Oktober. Sementara itu, S&P 500 mengalami kenaikan terbesar sejak November 2022, yaitu sebesar 5,9% dalam seminggu terakhir. “Stabilitas suku bunga membantu kelas aset lain menemukan pijakannya,” kata Jason Draho, kepala alokasi aset Amerika di UBS Global Wealth Management. Draho memperkirakan S&P 500 akan diperdagangkan antara 4.200 dan 4.600 sampai investor menentukan apakah perekonomian akan mampu menghindari resesi. Terdapat faktor-faktor lain yang mungkin juga mendukung saham, seperti eksposur terhadap ekuitas di kalangan pengelola uang aktif yang mendekati level terendah sejak Oktober 2022, dan posisi ekuitas agregat yang dilacak oleh Deutsche Bank yang jatuh ke level terendah dalam lima bulan. Dua bulan terakhir tahun ini cenderung menjadi periode yang kuat untuk saham, dengan S&P 500 naik rata-rata 3%. “Kami mengalami pasar yang sangat oversold di tengah perekonomian yang kuat, dan pernyataan The Fed yang sedikit lebih dovish adalah pemicu yang kami perlukan untuk reli,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Investment Research.